Aksi Bela Islam II yang dilakukan ratusan ribu umat Islam yang datang dari berbagai daerah hari ini, Jum’at (4 November 2016) siap diamankan oleh ribuan pendekar dari beragam perguruan bela diri.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang koordinator aksi kepada Bersamadakwah yang identitasnya tidak mau disebutkan.
Tujuan utama dilibatkan para pendekar ini adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban aksi.
Di samping itu, tujuannya adalah agar tidak ada penyusup di tengah-tengah peserta demonstrasi yang bisa mengacaukan aksi dan menimbulkan kesan negatif di tengah-tengah masyarakat.
Di antara pendekar yang ikut dalam Aksi Bela Islam II ini berasal dari organisasi Islam seperti Majelis Muhajidin Indonesia (MMI), Jamaah Ansharus Syari’ah (JAS), Front Pembela Islam (FPI), Majelis Adz-Dzikra dan organisasi lainnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, dalam Aksi Bela Islam II ini disiapkan pula puluhan mobil ambulance dan mobil pembawa logistik peserta di sejumlah titik.
Tema yang diusung dalam aksi kedua ini sama dengan aksi 14 Oktober 2016 lalu yaitu tuntunan kepada pihak kepolisian untuk menetapkan Gubernur DKI Jakarta Basuk Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai tersangka penistaan agama.
Seperti diketahui, dalam sebuah pertemuan di kepulauan seribu beberapa lalu, Ahok dinilai telah melecehkan surat Al-Ma`idah 51 yang berbunyi,
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang zalim.”
Setelah banyak penolakan terhadap video tersebut, Ahok pun minta maaf. Menurutnya, dia tidak bermaksud menghina Al-Qur`an dan para ulama.
Namun demikian, menurut sejumlah kalangan dari organisasi massa Islam, permintaan maaf dalam kasus ini tidak ada gunanya. Sebab, yang dihina adalah Al-Qur`an.
Sehingga, tuntutan agar Ahok dijerat dengan pasal penistaan agama tetap digaungkan agar pemerintah tidak pandang bulu dalam penegakan hukum di Indonesia.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Lentera Kabah
No comments