MEMIKIRKAN masalah rezeki tentu tidak akan ada habis-habisnya. Sebab, rezeki itu bukanlah dipikirkan, tetapi diusahakan. Ya, Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya memerintahkan kita untuk berusaha agar memperoleh rezeki. Selebihnya, Allah-lah yang menentukan. Sebab, Sang Pemilik rezeki ialah Allah. Dan Allah yang berkuasa menurunkan rezeki kepada kita.
Hanya saja, masih banyak orang yang merasa risau. Terutama ketika rezeki tak kunjung datang. Atau pendapatan yang belum mencukupi kebutuhannya. Nah, seharusnya perasaan seperti ini harus kita hilangkan. Kita harus yakin bahwa Allah tidak akan mendzalimi kita. Sebab, kita tahu bahwa Allah telah mengatur rezeki bagi setiap hamba-Nya dan tak akan mungkin tertukar.
Jika Anda masih sering merasa khawatir dengan rezeki, bacalah dua ayat ini berulang kali. Sebanyak-banyaknya. Bacalah dengan bacaan terbaik. Dalam berbagai kesempatan kebaikan. Apa sajakah dua surat tersebut?
Pertama, surat Hud [11] Ayat 6,“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya. Dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”
Imam Ibnu Katsir menjelaskan, “Allah menjamin rezeki semua makhluk, yakni semua jenis binatang yang ada di muka bumi; baik yang kecil maupun yang besar, binatang laut maupun binatang darat. Allah Maha Mengetahui tempat berdiam, tempat menyimpan makanan, dan tempat beristirahat dan dimana tinggalnya.”
Jika seluruh binatang melata pun mendapatkan garansi rezeki dari Allah Ta’ala, lebih-lebih lagi umat manusia yang memiliki kehidupan sempurna dan lebih membutuhkan serta memiliki banyak sumber daya.
Jatah rezeki sudah tercatat dengan sangat rapi di Lauhul Mahfuzh lengkap dengan jumlah, sumber, cara, dan jalan hingga sampai kepada kita lalu habisnya untuk apa.
Kedua, surat Al-‘Ankabut [29] Ayat 60, “Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Lebih rinci dari ayat sebelumnya, di dalam ayat ini Allah Ta’ala menegaskan, bahkan yang tak kuasa mendapatkan rezeki dengan tangan dan usaha sendiri, Allah berikan jatahnya melalui berbagai cerita dan caranya.
Hal ini kita jumpai pada bayi, orang-orang sakit, dan lanjut usia. Mereka tak kuasa banyak bergerak dan berupaya tapi tetap bisa makan dan minum karena ada yang mengantarkan rezeki untuknya. Wallahu a’lam. []
Sumber: kisahikmah.com
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments