Pertanyaan:
Aku barus saja menikah, sementara masalahku adalah kecemburuan ibuku kepada istriku. Ibuku menganggap remeh keberadaannya dan sehari pun belum pernah aku mendengar beliau memujinya, padahal beliau sering memuji saudari-saudariku yang telah menunaikan beberapa pekerjaan. Terkadang aku mendapat beliau menggerutu karena aku duduk bersama istriku. Hal ini sering menyakiti dan mempengaruhiku, terkadang membuatku merasa amat dingin terhadap ibuku; meskipun aku tetap mendoakan beliau dalam shalatku. Aku memohon kepada Allah agar menganugerahkan kemampuan untuk berbakti kepadanya. Di antara hal yang membuatku bingung adalah aku tidak ingin istriku mengetahui keadaan ibuku ini, sehingga image ibuku sampai tercoreng di matanya.
Jawaban:
Di antara kewajiban yang ditetapkan Allah atas para hamba-Nya adalah berbakti kepada kedua orang tua, berbuat baik, ridha kepada keduanya, dan bersabar menahan semua hal yang muncul dari keduanya. Keduanya akan tetap menjadi orang tua kita, meski perbuatan keduanya menysuahkan kita. Bila seseorang selalu berhati-hati dan menjaga perasaan orang lain, maka yang paling pantas adalah menjaga perasaan ibunya di saat tuanya. Usia tua adalah satu sifat yang seharusnya dikenali dan diketahui, misalnya: amat mudah marah, cerewet terhadap kesalahan-kesalahan kecil, dll. Bila kondisi-kondisi seperti ini menghampiri Anda, maka Anda jangan mencounternya. Tetapi tampakkan sikap diam yang baik dan kesiapan untuk melakukan apa yang beliau perintahkan, seolah-olah Anda berkata, “Baik, insya Allah, bergembiralah engkau wahai ibu.”, dan ucapan-ucapan sejenis yang lainnya. Bila istri Anda mengetahui kondisi ibu Anda, maka berusahalah untuk memahamkan dia mengenai tabiat ibu Anda dan yang wajib dia lalukan adalah menyesuaikan diri dengannya, karena inilah kenyataannya.
Sebelum sikap ibu Anda terhadap istri Anda mereda, maka aturlah pertemuan Anda dengan istri Anda agar jauh dari pandangannya. Jika sebuah tempat atau ruangan yang mengumpulkan Anda berdua, maka jangan Anda perlihatkan perhatian kepada istri Anda, jangan bersenang-senang dengannya dan jangan bicara dengannya dalam urusan-urusan khusus kalian berdua di dekat beliau. Jangan lupa memberikan perhatian kepada ibu Anda ketika Anda bersama beliau, mempedulikannya, dan bersungguh-sungguh dalam berbakti kepadanya. Barangkali bila ada kekeliruan dan masalah dalam perilaku istri Anda yang menyebabkan terjadinya masalah yang Anda sebutkan, maka renungkanlah hingga Anda bisa menanganinya. Jangan terlalu sering (berlebihan) melayani urusan istri Anda, agar beliau tidak merasa susah karenanya. Perhatikan ibu Anda dalam beberapa malam, meskipun Anda cuma mengajari beliau sedikit bacaan Alquran atau membacakan beberapa buku yang bermanfaat untuk beliau.
Syaikh Muhammad bin ‘Abdullah ad-Duwaisy, Mauqi’ al-Murabbi li asy-Syaikh
Sumber: Setiap Problem Suami-Istri Ada Solusinya, Solusi atas 500 Problem Istri dan 300 Problem Suami oleh Sekelompok Ulama: Syaikhul Islam Ibn Taimiyah, Syaikh bin Baz, Syaikh Muhammad bin Ibrahim, Syaikh Abdullah bin Utsaimin, Syaikh Abdullah bin Jibrin dll, Mitra Pustaka, 2008
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments