PALESTINA. Meningkatnya suhu dan semakin dekatnya musim panas ditambah dengan blokade akses terhadap air, membuat ribuan warga Palestina hidup dalam kondisi mengkhawatirkan, lansir World Bulletin, Kamis (23/6/2016).
Sejak menduduki tepi barat pada 1967, Israel telah menguasai sumber daya air Palestina melalui perjanjian pembagian yang diskriminatif. Warga Palestina dilarang untuk memelihara dan mengembangkan infrastruktur air mereka. Alhasil, ribuan warga kesulitan mengakses pasokan air bersih yang cukup, dan menjadi tergantung pada Israel.
Tahun ini dengan dalih kekeringan, Israel dengan sengaja mengontrol sumber daya air. Ramallah yang memiliki curah hujan lebih rendah ketimbang London, semakin kekurangan pasokan air. Hal ini menjadi hegemoni dominasi pendudukan illegal Israel.
Faktanya sumber daya air Palestina di Tepi Barat tidak akan pernah kering, dimana di wilayah itu mengalir sungai Yordan di sepanjang perbatasan dan adanya gunung Aquifer. Kedua sumber daya air tersebut mencakup lintas batas, yang berarti berdasarkan hukum internasional, mereka harus didistribusikan secara adil dan wajar oleh Israel dan Palestina.
Namun, sejak Israel mengambil alih Tepi Barat pada 1967, Israel memiliki kontrol penuh atas sumber daya air Palestina di Tepi Barat.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments