“hii, malam-malam lewat kuburan… takuuutt”
“ruangan pojok sekolah serem lho, katanya ada siswi yang gantung diri akibat MBA”
“kalau lewat pohon tua itu, harus bilang “misi mbah, numpang lewat”, klo ga’ ntar diganggu dan dilempar-lempar”
Demikianlah “mindset” dalam beberapa benak orang. Takut dengan beberapa hal yang berbau mistis. Akan tetapi kalo kita sudah belajar agama dengan baik. Maka kita jadi manusia yang tegar,berani dan mulia karena kekuatan iman mengalahkan rasa takut seperti ini.
Setan dan jin pada asalnya takut kepada Manusia
Jika seorang manusia memiliki iman yang kuat dan memiliki ilmu serta menjaga batasan-batasan Allah. Maka setan akan menjauh darinya.
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar bin Al Khaththab,
إِنِّي نَألَظُرُ إِلَى شَيَاطِينِ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ قَدْ فَرُّوا مِنْ عُمَرَ. قَالَتْ: فَرَجَعْتُ
‘Sungguh, aku benar-benar melihat setan dari kalangan jin dan manusia lari dari ‘Umar.[1]
Demikian juga beliau bersabda,
والـذي نفسي بيده ما لقيك الشيطان سالكا فجّا إلا سلك فجا غير فجك
“Demi yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah setan menjumpaimu ketika menempuh satu jalan, kecuali pasti mengambil jalan lain yang tidak engkau lalui.”[2]
Demikian juga riwayat bahwa setan tidak jadi masuk masjid karena takut kepada seorang alim yang sedang tidur.
Manusia dimuliakan oleh Allah dari makhluk yang lain
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan , Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Al-Israa’ : 70)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullah menjelaskan,
بما خصهم به من المناقب وفضلهم به من الفضائل التي ليست لغيرهم من أنواع المخلوقات.
“Karena Allah telah mengkhususkan manusia berupa kedudukan dan keutaman yang tidak ada pada makhluk lainnya.”[3]
Bahkan manusia lebih mulia dari malaikat.
Ahli Tafsir Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
وقد استدل بهذه الآية على أفضلية جنس البشر على جنس الملائكة
“Ayat ini menjadi dalil bahwa jenis manuisa lebih utama dari jenis malaikat.”[4]
Tentu tidak logis kalau orang yang lebih mulia takut dengan dengan orang yang di bawah mereka kedudukannya.
Yang membuat setan semakin berani dengan manusia adalah karena manusia sudah takut dahulu dengan setan, sehingga setan merasa congkak dan berani bahkan berani menganggu dengan gangguan fisik. Ini akibat lemahnya iman dan aqidah. Akibat film-film dan cerita-cerita yang tidak mendidik. Yang benar bahwa orang mati tidak lagi bisa berhubungan dengan manusia dan setan hukum asalnya takut dengan manusia.
Demikian semoga bermanfaat
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam
@Perpus FK UGM, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
[1] HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh beliau
[2] HR.Bukhari
[3] Taisir Karimirahmah hal. 463, Muasssash Risalah, cet, I, 1420 H, syamilah
[4] Tafsir Ibni katsir 5/97, Darut Thayyibah, cet ke-II, 1420 H, syamilah
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments