Arab saudi membuat aturan setiap perjalanan haji atau umrah harus ada mahramnya. Nah, prakteknya di indonesia, hampir semua travel membuat surat mahram bohong-bohongan… bagaimana hukumnya? Melakukan trik untuk mensiasati syarat administrasi mahram?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Kebijakan pemerintah saudi dengan menetapkan mahram bagi para wanita yang hendak berangkat haji atau umrah itu berdasarkan panduan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Abu Daid al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُسَافِرِ الْمَرْأَةُ يَوْمَيْنِ إِلاَّ مَعَهَا زَوْجُهَا أَوْ ذُو مَحْرَمٍ
Wanita tidak boleh melakukan safar selama 2 hari, kecuali disertai suaminya atau mahramnya. (HR. Bukhari 1197).
Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَحِلُّ لاِمْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ تُسَافِرَ مَسِيرَةَ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ لَيْسَ مَعَهَا حُرْمَةٌ
Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk melakukan safar selama sehari semalam, sementara dia tidak ditemani mahramnya. (HR. Bukhari 1088).
Bahkan, mengingat pentingnya mahram dan pendamping bagi wanita ketika safar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah meminta salah seorang sahabat untuk menunda keikut sertaannya dalam jihad. Agar bisa menemani istrinya ketika hendak haji…
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menceritakan, ada seorang sahabat melapor kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى أُرِيدُ أَنْ أَخْرُجَ فِى جَيْشِ كَذَا وَكَذَا، وَامْرَأَتِى تُرِيدُ الْحَجَّ
Ya Rasulullah, saya ingin tergabung dengan pasukan perang ini.. tapi istriku ingin pergi haji.
Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اخْرُجْ مَعَهَا
“Berangkatlah haji bersama istrimu.” (HR. Bukhari 1862).
Karena islam memuliakan wanita…
Bentuk penjagaan islam terhadap wanita, adanya SOP bagi wanita yang melakukan safar. Sebagaimana pejabat ketika keluar rumah, dia diikat dengan SOP protokoler. Bukan dalam rangka mengganggu kebebasan mereka. Namun untuk menjaga kehormatan dan keselamatan mereka.
Secara nurani, sekalipun orang tidak tahu dalil, ketika ada wanita yang melakukan safar sendirian, orang yang melihatnya akan merasa ada yang kurang. Bahkan bisa jadi akan muncul dugaan buruk, suudzan kepada wanita itu.
Kita layak bersyukur kepada Allah, ketika situs-situs haji ditangani oleh pemerintahan yang sangat perhatian dengan aturan islam.. semoga Allah menjaga mereka.
Surat Mahram
Yang lebih penting dalam mahram bukan masalah surat. Surat hanya persyaratan administrasi, sebagi bukti bahwa wanita yang masuk tanah suci ini, benar-benar ditemani oleh suaminya atau mahramnya.
Yang sangat memprihatinkan, ketika surat ini justru menjadi peluang terjadinya penipuan. Terutama ketika ada jamaah wanita yang berangkat tanpa diiringi suaminya atau mahramnya. Untuk tetap bisa lolos, travel haji atau umrah membuat surat mahram palsu…
Ini jelas penipuan. Semua yang terlibat, dia menanggung dosanya…
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا
Siapa yang menipu kami (umat), maka dia bukan bagian dari kami. (HR. Muslim 294)
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى
“Siapa yang menipu, maka dia bukan bagian dariku.” (HR. Muslim 295)
Pendidikan itu Penting!
Kata kunci pendidikan selalu dibutuhkan dimana-mana. Tidak ada ujungnya. Sepanjang masih ada kehidupan, long life education. Terkadang ada travel yang misi besarnya hanya mencari untung. Siapapun jamaah, siap tampung, sekalipun wanita muda yang hendak berangkat tanpa mahram. Urusan mahram, bisa pake surat mahram. Sehingga penipuan memang sudah jadi rencana sejak awal. Mungkin travel ini didirikan…
Ada juga travel yang sudah berusaha melakukan yang terbaik. Ingin sesuai dengan sunah, namun sayang jamaahnya kurang diedukasi. Sehingga ada sebagian wanita yang dengan jumawa tetap nekad berangkat haji atau umrah tanpa mahram, dengan siasat surat mahram.
Karena itu, edukasi untuk semuanya itu penting.. agar semuanya satu frekuensi. Baik travel maupun jamaah harus sama-sama menyadari bahwa dalam perjalanan ini harus ada mahram. Travel siap mendelay keberangkatan jamaah wanita yang tanpa mahram. Sebaliknya, jamaah wanita juga siap untuk mengundurkan diri, jika ternyata dia tidak bisa berangkat karena kendala mahram.
Agar kebiasaan menipu, tidak terlalu menjamur di negara kita…
Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita semuanya untuk tetap di atas jalan kebenaran…
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments