TEPI BARAT (Lenterakabah) – Warga Palestina yang tinggal di bagian Tepi barat menderita kekurangan air yang cukup parah, lansir MEMO (23/8/2016).
Seorang warga Palestina, Nidal Younis, mengatakan bahwa air menjadi terlalu mahal bagi setiap warga yang ingin mendapatkannya.
“Biaya satu meter kubik harus warga bayar adalah 12 kali lebih tinggi dari harga normal,” katanya. “Ketika air masih tersedia, biayanya empat shekel (sekitar $1) per meter kubik, tapi sekarang harganya 50 shekel.”
Younis melihat “Israel” melarang warga mengakses air tanah dan melarang mereka untuk menggali sumur, yang hal tersebut membuat warga dan ternah menderita rasa haus.
UNICEF telah memberikan peringatan bahwa 35.000 warga Palestina memiliki risiko atas kekurangan air.
Gregor von Medeazza, kepala program air UNICEF, mengatakan “Israel” telah melarang penduduk desa membangun fasilitas air dan telah banyak membongkar fasilitas yang telah dibangun atas dasar bahwa warga tidak memiliki izin.
Warga Palestina yang berada jauh dari daerah perkotaan adalah yang paling menderita karena mereka dipaksa untuk membeli air yang akan dibawa ke rumah-rumah mereka dengan menggunakan truk. (fath/*)
Topik:
Lentera Kabah
No comments