ANKARA mengecam dokumen pemerintah Jerman yang bocor ke publik, di mana dokumen itu menunjukkan bahwa Turki telah berubah menjadi sebuah penghubung bagi kelompok teroris. Ankara menekankan bahwa klaim tersebut ditujukan untuk menargetkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Awal pekan ini, lembaga penyiaran publik Jerman, ARD, menerbitkan sebuah laporan rahasia pemerintah, bertanggal 10 Agustus yang mengatakan Turki telah menjadi “platform pusat” untuk kelompok militan di Timur Tengah, Press TV melaporkan.
Dokumen, berdasarkan laporan intelijen Jerman, dikutip dalam respon rahasia dari Kementerian Dalam Negeri kepada partai kiri Linke.
Dalam pernyataan yang dirilis Rabu kemarin (17/8/2016), Kementerian Luar Negeri Turki bereaksi terhadap laporan tersebut, dengan mengatakan, “Tuduhan itu sama sekali tidak benar dan bertujuan menargetkan presiden dan pemerintah kami.”
Lebih lanjut kemenlu Turki menuduh beberapa kalangan politik di Jerman mengadopsi sikap standar ganda dalam memerangi teroris.
“Sebagai negara yang tulus berjuang melawan teroris dari setiap jenis apa pun sumbernya, Turki mengharapkan bahwa mitra dan sekutu lainnya bertindak dengan cara yang sama,” tambah pernyataan Kemenlu Turki.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments