Mantan Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA, Michael Morell menyatakan AS harus meneruskan bantuan kepada pemberontak Suriah. Ini dilakukan untuk membantu kelompok itu membantai tentara Rusia dan Iran yang bertugas di Suriah.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan CBS, Morell menuturkan langkah ini perlu dilakukan sebagai bentuk balas dendam atas apa yang dilakukan Rusia dan Iran di Irak pada 2003 lalu. Menurut Morell, saat itu Iran dan Rusia memberikan bantuan pada milisi Syiah, yang telah banyak membantai pasukan AS.
“Ketika kami berada di Irak, Iran telah memberikan senjata kepada milisi Syiah, yang membunuh tentara Amerika,” ucap Morell dalam wawancara itu, seperti dilansir Alaraby, Selasa (9/8/2016).
“Iran telah membuat kita membayar harga yang sangat mahal. Kita perlu membuat Iran membayar harga di Suriah. Kita perlu membuat Rusia membayar harga,” tambahnya.
Ketika ditanya apa maksudnya dengan membayar harga, dia menjelaskan, membayar harga berarti membunuh tentara Rusia dan Iran dan militan berjuang bersama pasukan rezim Bashar al-Assad.
Morell adalah seorang veteran yang telah mengabdi selama 33 tahun di CIA dan dua kali menjabat sebagai kepala agen mata-mata itu. Dia sebelumnya juga menyebut Donald Trump telah menjadi agen Rusia, tanpa disadari oleh pengusaha nyentrik itu.
Morell telah menyatakan dukungan kepada calon Presiden AS dari partai Demokrat Hillary Clinton, yang sama-sama mendukung aksi militer di Suriah untuk menggulingkan Assad.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments