Umat Isalm mempercayai bahwa akan ada masanya dunia beserta isinya hancur lebur saat kiamat. Namun, tidak ada yang tahu pasti kapan peristiwa dasyat ini akan terjadi. Namun Rasulullah SAW sudah menyampaikan tanda-tandanya dalam banyak riwayat.
Selain keluarnya Dajjal, beberapa wilayah berikut disebutkan Nabi sebagai tanda semesta mendekati kiamat. Adalah Sungai Eufrat yang nantinya menjadi salah satu pertanda akan datangnya hari kiamat. Sungai ini melintasi tiga negara yakni Turki, Suriah, dan Irak.
Dalam sabdanya Nabi Muhammad SAW mengatakan jika pada akhir zaman nanti sungai ini akan mengering dan mengeluarkan harta karunnya yang menyebabkan peperangan. Faktanya, hal itu kini sudah terjadi. Seperti apa? Berikut penjelasannya.
Sungai Eufrat bersama dengan Sungai Tigris memiliki peran besar dalam membesarkan peradaban terkenal Mesopotamia. Sungai ini memiliki mata air di Anatolia, Turki dan bermuara di Teluk Persia. Dalam Islam, Eufrat memiliki arti penting karena pernah masuk dalam sabda Rasulullah SAW sebagai pertanda datangnya hari kiamat.
Berikut ini tiga sabda Nabi tentang Eufrat. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan 'Gunung Emas' yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan tewas (dalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata, ‘Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup’.’’ (HR Bukhari).
Rasulullah juga bersabda dalam riwayat lain yang artinya ‘’Sudah dekat suatu masa di mana sungai Eufrat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan daripada emas, maka barang siapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu.’’ (HR Bukhari Muslim).
Imam Bukhari juga meriwayatkan hadis lainnya tentang permasalahan yang sama. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Segera Sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya. Imam Abu Dawud juga meriwayatkan hadis yang sama.
Lantas, apa maksud Rasulullah dengan harta karun berupa kekayaan seperti gunung emas ini? Mari kita lihat terlebih dahulu kondisi Eufrat saat ini. Badan Antariksa Amerika Serikat NASA dalam siarannya di Surat Kabar New York Time melaporkan hasil penelitian mereka terhadap Sistem Sungai di Timur Tengah.
Ilmuan NASA, Irvine ddan penelitia lainnya dari Univeritas California, mendapati bahwa sejak tahun 2003, debit air sepanjang Eufrat dan Tigris kehilangan debit air sebanyak 144 juta kilometer kubik. Hal ini berarti sungai tersebut sudah mulai mengering.
Debit air ini semakin mengering dalam jumlah yang semakin besar pada periode 2010 hingga 2015. Para peneliti mengatakan sekitar 60 persen dari kerugian air ini adalah akibat “pompa air yang terus menghisap air tanah.”
Tiga negara yang terdiri dari Irak, Suriah dan Turki tidak berkoordinasi dalam pengelolaan air dengan baik. Adalah Turki yang membangun bendungan raksasa, Ataturk, yang penuh dengan kontroversi. Bendungan ini dibangun pada tahun 1975 dengan tinggi sekitar 210 meter. Suriah dan Irak mengaku mengalami kekurangan air yang ekstrem akibat pengembangan proyek ini.
Bagaimana tidak, wilayah Turki menjadi begitu subur dan makmur dengan adanya bendungan tersebut. Namun tidak demikian dengan Suriah dan Irak. Hal ini memunculkan polemik antar tiga negera dan kini merambat ke banyak negara. Banyak orang yang sudah mulai kuatir bahwa apa yang disebutkan Nabi mulai menjadi kenyataan. Yakni ketika Sungai Eufrat mulai mengering, maka setelahnya akan diikuti dengan perang.
Lalu bagaimana dengan gunung emas yang diungkapkan oleh Rasulullah SAW? Benarkah di Sungai Eufrat tersimpan harta karun yang begitu banyak? Apakah yang dimaksud adalah 'Emas Hitam' sebuah bahasa kiasan dari hasil bumi (Batu Bara, Minyak Bumi mentah, Gas alam, bijih besi, timah , aspal dan hasil hasil bumi yang lain yang sangat berharga).
Timbul pertanyaan lagi apakah perang di Suriah dan Irak ada hubungannya dengan perebutan 'gunung emas' yang telah tersingkap/terdeteksi oleh satelit ketika sungai eufrat di keringkan Turki saat pembangunan Waduk raksasa di Turki ?
Sudah menjadi rahasia umum, jika peperangan yang terjadi tidak semata-mata penggulingan kekuasaan. Namun juga ingin menguasai minyak di wilayah tersebut. Wallahu A'lam, Semoga umat muslim disana dan dimanapun juga diberi keselamatan dan dilindungi dari fitnah akhir jaman.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments