ATHENA (Lenterakabah) – Anak-anak dan perempuan telah mengalami pelecehan seksual di kamp-kamp pengungsi di Yunani, lansir Daily Sabah (15/8/2016). Mereka takut meninggalkan tenda mereka pada malam hari.
Beberapa badan amal dan kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa anak-anak, yang sebagian masih berusia tujuh tahun, telah mengalami pelecehan seksual setelah terdampar di kamp-kamp pengungsi di Yunani yang seharusnya membuat mereka aman.
Menurut laporan itu, risiko serangan seksual sangat tinggi di salah satu kamp yang dikelola pemerinta di Thessaloniki. Para perempuan terlalu takut pergi ke toilet kamp sendirian pada malam hari. Setelah kamp informal di perbatasan Macedonia-Yunani ditutup, pemerintah Yunani membangun serangkaian kamp dekat Thessaloniki.
The Guardian melaporkan bahwa salah satu relawan di salah satu kamp menduga bahwa sekelompok pria menyerang beberapa gadis muda dan keluarga Irak harus dipindahkan ke tempat lain setelah kejadian serupa menimpa anak perempuan mereka. Relawan itu mengatakan bahwa gadis yang diserang itu masih berumur tujuh tahun.
Beberapa keluarga bahkan mulai berencana untuk kembali ke negara yang telah mereka tinggalkan karena berencana bermukin di Eropa. Seorang kepala badan amal dari Dokter Dunia, Nikitas Kanakis, mengatakan bahwa pelecehan seksual terhadap anak-anak di kamp-kamp pengungsi di Yunani sudah sangat berlebihan.
Enam puluh persen dari pengungsi diyakini berasal dari Suriah. Beberapa wakil dari Partai Buruh UK menyerukan tindakan untuk segera melindungi anak-anak.
Terlepas dari tuduhan pelecehan seksual, kondisi di kamp-kamp pengungsi di Yunani, sebagian besar penuh sesak. Hal tersebut telah lama dikritik oleh kelompok hak asasi manusia. (fath/*)
Topik:
Lentera Kabah
No comments