AS—Graylan Hagler, seorang pendeta sekaligus advokat Amerika Serikat (AS) berkomentar soal kasus rasisme di negaranya. Ia memberikan pandangannya terkait gelombang protes melawan rasisme di negara bagian North Carolina.
Seperti dilansir PressTV pada Jumat (23/9/2016), Hagler mengatakan bahwa Israel adalah pelatih kepolisian AS dengan pola pikir untuk menjadi tentara penjajahan.
Pernyataan Hagler muncul dalam program debat tentang kebrutalan polisi AS di Charlotte. Para polisi dihadapkan dengan pengunjuk rasa pada Kamis (22/9/2016) yang marah atas kematian seorang warga Afrika-AS, Keith Lamont Scott.
Pendeta Hagler membahas serangkaian insiden yang melibatkan pembunuhan polisi terhadap warga Afrika-AS dalam beberapa tahun terakhir dan pembebasan mereka dari kesalahan. Hagler mengatakan polisi telah menyebabkan “kemarahan” komunitas kulit hitam.
“Fenomena rasisme oleh pasukan polisi AS yang merajalela saat ini, tak peduli apakah hal itu dilakukan oleh petugas kulit hitam atau kulit putih,” demikian Hagler.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments