DAMASKUS (Lenterakabah) – Pada 11 Agustus 2016 pasukan rezim Asad di sebuah pos pemeriksaan di Ghouta Timur menolak masuk sebuah kendaraan Bulan Sabit Merah dalam misi untuk mengevakuasi kembar siam yang baru lahir yang membutuhkan perawatan medis mendesak setelah beberapa minggu bernegosiasi dengan pemerintah Suriah, sebagaimana dilansir Orient Net, Jum’at (12/8/2016).
Bayi kembar siam itu adalah kembar identik yang bersatu di rahim. Sebuah fenomena yang sangat langka, kejadian tersebut diperkirakan berkisar 1 dalam 49.000 kelahiran hingga 1 dalam 189.000 kelahiran.
Lahir pada 23 Juli, Nawras dan Muaath adalah anak laki-laki kembar yang tubuhnya menyatu dari dada atas ke perut bawah dalam jenis penyatuan yang disebut Thoracopagus. Anak-anak ini juga lahir dengan usus menonjol. Mereka membutuhkan perawatan di luar Suriah, tetapi mereka berada di wilayah yang diblokade oleh militer rezim.
Dokter di Ghouta Timur menyerukan kepada Palang Merah Internasional (IRC) untuk turun tangan dan memfasilitasi evakuasi bayi-bayi ini untuk memberikan mereka kesempatan terbaik untuk bertahan hidup.
Muhammad Katoub dari Syrian American Medical Society (SAMS), mengatakan pada Kamis (11/8): “Seorang dokter menelepon saya tiga hari yang lalu, dan mengatakan bahwa kita harus mencoba untuk mengevakuasi anak-anak ini. Saya berusaha untuk mencari jalan. Peralatan medis yang mereka miliki tidak mencukupi.”
Karena mendesaknya situasi dan penolakan rezim untuk memungkinkan evakuasi bayi-bayi ini, Karoub dan SAMS meminta izin kepada orang tua mereka untuk mempublikasikan kasus ini.
(ameera/*)
Topik:
Lentera Kabah
No comments