CENDEKIAWAN Muslim yang berbasis di AS, Fethullah Gulen, mengecam surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Turki terhadap dirinya atas tuduhan mendalangi kudeta yang gagal bulan lalu.
Dalam sebuah pernyataan Kamis malam lalu Gulen menyatakan bahwa sistem pengadilan Turki tidak independen, sehingga perintah penangkapan ini adalah contoh lain dari gerakan Presiden Recep Tayyip Erdogan menuju otoritarianisme dan menjauh dari demokrasi.
Dia menambahkan bahwa penerbitan surat perintah penangkapan dirinya itu tidak mengubah status atau pandangannya, VOA melaporkan.
Gulen sendiri membantah keterlibatan atau mengetahui sebelumnya upaya kudeta militer pada 15 Juli lalu dan dia mengutuk upaya kudeta tersebut.
Lebih dari 60.000 personel militer, pengadilan, layanan sipil dan pendidikan telah ditahan, diskors atau di bawah penyelidikan menyusul kudeta 15 Juli, sehingga mendorong kekhawatiran bahwa Erdogan menggunakan peristiwa tersebut untuk menindak oposisi.
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments