GAZA (Lenterakabah) – Khaled Mishaal, kepala biro politik Gerakan Hamas, mengatakan dalam sebuah pidato saat ulang tahun Hamas yang ke-29 di Ramallah, Sabtu (17/12/2016), bahwa ia berharap polarisasi sektarian di wilayah ini akan berakhir dan perdamaian akan terwujud.
Mishaal menegaskan bahwa semua negara memiliki hak untuk memperjuangkan kebebasan mereka.
Terkait situasi yang memburuk di kota Aleppo, Suriah, dia mengatakan ,”Kami merasa menyesal atas apa yang terjadi di Aleppo,” sebagaimana dilansir The Palestinian Information Center.
Dia menambahkan bahwa Hamas memiliki hubungan yang berimbang dengan semua negara Arab dan Muslim dan tidak mencampuri urusan internal mereka, tetapi berfokus pada konflik dengan pendudukan “Israel”.
Mishaal menyerukan faksi-faksi Palestina dan gerakan Fatah untuk bersatu kembali, mengakhiri perpecahan Palestina, dan mengikuti strategi perlawanan terpadu.
Dia juga menegaskan bahwa Organisasi Pembebasan Palestina harus mencakup semua komponen rakyat Palestina dan faksi-faksi sehingga dapat mewakili seluruh spektrum politik Palestina.
Di akhir pidatonya, pemimpin Hamas itu menekankan bahwa tidak ada kompromi atas Yerusalem sebagai ibukota abadi Palestina.
Sebelumnya, duta besar AS untuk “Israel” yang baru ditunjuk oleh Donald Trump mengatakan bahwa dia ingin kedutaan besar AS berada di Yerusalem yang dianggapnya sebagai ibukota abadi “Israel”.
(ameera/*)
Topik:
Lentera Kabah
No comments