[portalpiyungan.co] ALEPPO - Pekan ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menurunkan laporan bahwa pasukan pro-Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, dibantu milisi Syiah dan Rusia membombardir wilayah timur Aleppo.
Pasukan itu dilaporkan membantai penduduk sipil di rumah masing-masing—termasuk perempuan dan anak-anak. PBB mengutuk dan menyebut kondisi di Aleppo sebagai "Krisis Kemanusiaan Luar Biasa."
Sebuah organisasi pembela HAM lainnya menyatakan "pembantaian yang sesungguhnya" telah dimulai seiring masuknya tentara yang loyal pada Presiden Assad masuk Aleppo, merebut daerah pertahanan terakhir pihak oposisi.
Warga Aleppo yang masih selamat kini terusir dari kampung halamannya. Dunia pun bereaksi.
INI REAKSI DUNIA Untuk ALEPPO...
👉Aksi demontrasi merebak di banyak negara mengutuk aksi pembantaian di Aleppo. Di antaranya di Turki, Bosnia, Gaza, Maroko, Kuwait, dll.
Di Perancis,👉lampu Lampu menara Eiffel sengaja dipadamkan dalam rangka menolak aksi pembantaian di Aleppo.
👉Saudi mengusir duta besar Rusia dan memutus hubungan diplomatik.
Hamas cabang di Lebanon membatalkan hari puncak perayaan berdirinya organisasi tersebut dalam rangka mengecam pembantaian di Aleppo.
👉Qatar membatalkan perayaan hari jadi negara yang jatuh pada tanggal 18 Desember dalam rangka mengecam pembantaian di Aleppo.
👉Erdogan melakukan negosiasi dengan Putin agar memberikan tenggat waktu supaya bantuan kemanusiaan masuk ke Aleppo dan gencatan senjata. Akan tetapi kesepakatan itu dikhianati oleh rezim Asad dan sekutu.
👉Presiden Sudan menulis status Facebook dalam akun resminya,
"Saya mengharapkan negara-negara yang berbatasan dengan Suriah agar memberikan akses kepada tentara Sudan untuk masuk dalam misi penyelamatan penduduk Aleppo dari pembantaian rezim Assad beserta koalisi."
👉Ketua komite khusus investigasi HAM PBB di Suriah, Carla Dail Bounty mengusulkan agar di bentuk tim khusus tuk mengadili aksi kejahatan yang terjadi di Aleppo.
MANA REAKSI PEMERINTAH INDONESIA UNTUK ALEPPO???
MANA SUARA PRESIDEN NEGARA BERPENDUDUK MUSLIM TERBESAR DUNIA???
**| republished by Lentera Kabah
Lentera Kabah
No comments